My Passion

My Passion

2 août 2012

Visi Misi Hidup


Visi Hidup            : Menjadi seorang pengusaha terkemuka di bidang fashion yang berbasis kebudayaan Indonesia dan turut andil dalam mencerdaskan wanita Indonesia.

Penjelasan          : Menjadi seorang pengusaha di bidang fashion merupakan salah satu cita-cita saya, dimana saya dapat menjadi wanita yang produktif dan inovatif. Fashion atau mode juga merupakan passion saya. Jadi alangkah menyenangkannya jika dapat menjalankan hobi sekaligu menghasilkan uang. Saya juga ingin mengedepankan kebudayaan Indonesia dalam bisnis saya karena keprihatinan saya akan kebudayaan local yang semakin dilupakan oleh masyarakatnya sendiri khususnya oleh generasi muda sebagai generasi penerus. Ini juga merupakan ajang pembuktian bahwa kebudayaan nusantara tidak kalah kompetitif dengan budaya barat. Selain itu, perhatian saya juga terarah pada kaum hawa. Wanita sebagai seorang ibu yang nantinya melahirkan anak-anak generasi penerus bangsa haruslah memiliki modal pengetahuan, pendidikan, atau setidaknya keterampilan yang cukup untuk menjadi bekal bagi anak-anaknya. Saya berharap dapat mencapai visi hidup saya dan dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat Indonesia akan kebudayaannya yang selanjutnya akan menjadi langkah preventif dari punahnya kebudayaan Indonesia.

Misi Hidup           :
1.       Memperbanyak network / jaringan
Perluasan network dapat dilakukan dengan banyak cara seperti, dengan aktif mengikuti organisasi atau kepengurusan semasa kuliah dan terlibat dalam event diluar kampus contohnya acara amal atau perlombaan.  
2.       Menyelesaikan pendidikan minimum Strata Dua di Perancis
Dengan setidaknya menyelesaikan pendidikan S2 berarti saya telah memiliki bekal teori yang tergolong cukup sebagai modal awal di bidang kewirausahaan. Saya juga memilih melanjutkan studi ke Perancis (selain karena obsesi pribadi) karena Perancis sebagai pusat mode dunia telah memiliki riwayat yang panjang dibidang mode dan fashion tentunya akan memberikan pelajaran secara implicit akan perkembangan mode dunia. Selain itu tentunya akan menunjang misi pertama saya.
3.       Memiliki keterampilan lain
‘Keterampilan lain’ mungkin masih terdengar absurd, tetapi saya menggunakan kata ‘lain’ dengan makhsud bahwa saya tidak membatasi keterampilan ataupun capability apa saja yang nantinya hendak saya ambil. Keterampilan lain yang saya makhsud bisa jadi dalam bidang bahasa, atau bidang fashion design, nail art, fotografi, bermain alat music atau pun bidang lainnya. Hal ini dapat dicapai dengan mengikuti pendidikan non-formal (les, seminar, dsb) karena semakin banyak keterampilan (pengetahuan) yang dimiliki maka akan semakin menambah pengalaman dan mengasah kemampuan untuk berinovasi  dan insting dalam memulai berwirausaha.
4.       Modal materil dan pengalaman
Modal dalam bentuk uang merupakan modal yang crucial dalam memulai suatu usaha. Modal ini dapat dicapai dengan memulai karir dengan bekerja di perusahaan lain yang tentunya memiliki korelasi dengan bidang yang saya geluti selama jangka waktu tertentu. Dengan  bekerja untuk orang lain tentunya selain bisa menabung, juga dapat menambah pengalaman saya akan dunia bisnis serta mengasah kemampuan leadership yang sudah seharusnya dimiliki seorang entrepreneur. Pengalaman ini tentunya akan menjadi bekal yang sangat berharga untuk mencapai tujuan saya kedepannya.
5.       Memperdalam wawasan mengenai kebudayaan Indonesia
Berkenaan dengan visi saya yang hendak mengedepankan kebudayaan Indonesia di bidang fashion, tentunya menuntuk saya untuk tahu lebih dalam mengenai kebudayaan Indonesia itu sendiri. Pengetahuan ini tidak melulu harus dilakukan di institusi pendidikan formal, tetapi dapat dilakukan dengan terbagai cara yang lebih menyenangkan seperti membaca buku tentang topic tersebut, searching di internet, melakukan kajian, ataupun dengan berwisata ke daerah-daerah tersebut dimana saya bisa terjun langsung ke dalam komunitas masyarakatnya, berdialog dengan pemangku adatnya, serta mempelajari secara langsung hal-hal yang dapat menjadi inspirasi untuk mengangkat / menerapkan kebudayaan khas Indonesia ke dalam busana fashion yang dipakai masyarakat luas.
6.       Membuat tempat pelatihan gratis untuk wanita dengan keadaan ekonomi menengah kebawah serta di daerah terpencil
Pelatihan yang dimakhsud lebih mengarah kepada keterampilan-keterampilan yang dapat digunakan untuk membantu memandirikan kaum hawa di bidang financial. Keterampilan ini bisa dalam bentuk kursus menjahit, mendaur sampah menjadi hiasan / mainan, kursus mengetik, dan lain sebagainya.


*maaf atas keterlambatan, lupa di post kan*

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire