Visi Hidup :
Menjadi seorang pengusaha terkemuka di bidang fashion yang berbasis kebudayaan
Indonesia dan turut andil dalam mencerdaskan wanita Indonesia.
Penjelasan :
Menjadi seorang pengusaha di bidang fashion merupakan salah satu cita-cita
saya, dimana saya dapat menjadi wanita yang produktif dan inovatif. Fashion
atau mode juga merupakan passion saya. Jadi alangkah menyenangkannya jika dapat
menjalankan hobi sekaligu menghasilkan uang. Saya juga ingin mengedepankan
kebudayaan Indonesia dalam bisnis saya karena keprihatinan saya akan kebudayaan
local yang semakin dilupakan oleh masyarakatnya sendiri khususnya oleh generasi
muda sebagai generasi penerus. Ini juga merupakan ajang pembuktian bahwa
kebudayaan nusantara tidak kalah kompetitif dengan budaya barat. Selain itu, perhatian
saya juga terarah pada kaum hawa. Wanita sebagai seorang ibu yang nantinya
melahirkan anak-anak generasi penerus bangsa haruslah memiliki modal
pengetahuan, pendidikan, atau setidaknya keterampilan yang cukup untuk menjadi
bekal bagi anak-anaknya. Saya berharap dapat mencapai visi hidup saya dan dapat
menumbuhkan kecintaan masyarakat Indonesia akan kebudayaannya yang selanjutnya
akan menjadi langkah preventif dari punahnya kebudayaan Indonesia.
Misi Hidup :
1.
Memperbanyak network / jaringan
Perluasan network dapat
dilakukan dengan banyak cara seperti, dengan aktif mengikuti organisasi atau
kepengurusan semasa kuliah dan terlibat dalam event diluar kampus contohnya
acara amal atau perlombaan.
2.
Menyelesaikan pendidikan minimum Strata Dua di
Perancis
Dengan setidaknya menyelesaikan
pendidikan S2 berarti saya telah memiliki bekal teori yang tergolong cukup
sebagai modal awal di bidang kewirausahaan. Saya juga memilih melanjutkan studi
ke Perancis (selain karena obsesi pribadi) karena Perancis sebagai pusat mode
dunia telah memiliki riwayat yang panjang dibidang mode dan fashion tentunya
akan memberikan pelajaran secara implicit akan perkembangan mode dunia. Selain
itu tentunya akan menunjang misi pertama saya.
3.
Memiliki keterampilan lain
‘Keterampilan lain’ mungkin
masih terdengar absurd, tetapi saya menggunakan kata ‘lain’ dengan makhsud
bahwa saya tidak membatasi keterampilan ataupun capability apa saja yang
nantinya hendak saya ambil. Keterampilan lain yang saya makhsud bisa jadi dalam
bidang bahasa, atau bidang fashion design, nail art, fotografi, bermain alat music
atau pun bidang lainnya. Hal ini dapat dicapai dengan mengikuti pendidikan
non-formal (les, seminar, dsb) karena semakin banyak keterampilan (pengetahuan)
yang dimiliki maka akan semakin menambah pengalaman dan mengasah kemampuan
untuk berinovasi dan insting dalam
memulai berwirausaha.
4.
Modal materil dan pengalaman
Modal dalam bentuk uang
merupakan modal yang crucial dalam memulai suatu usaha. Modal ini dapat dicapai
dengan memulai karir dengan bekerja di perusahaan lain yang tentunya memiliki
korelasi dengan bidang yang saya geluti selama jangka waktu tertentu. Dengan bekerja untuk orang lain tentunya selain bisa
menabung, juga dapat menambah pengalaman saya akan dunia bisnis serta mengasah
kemampuan leadership yang sudah seharusnya dimiliki seorang entrepreneur. Pengalaman
ini tentunya akan menjadi bekal yang sangat berharga untuk mencapai tujuan saya
kedepannya.
5.
Memperdalam wawasan mengenai kebudayaan
Indonesia
Berkenaan dengan visi saya yang
hendak mengedepankan kebudayaan Indonesia di bidang fashion, tentunya menuntuk
saya untuk tahu lebih dalam mengenai kebudayaan Indonesia itu sendiri.
Pengetahuan ini tidak melulu harus dilakukan di institusi pendidikan formal,
tetapi dapat dilakukan dengan terbagai cara yang lebih menyenangkan seperti
membaca buku tentang topic tersebut, searching di internet, melakukan kajian,
ataupun dengan berwisata ke daerah-daerah tersebut dimana saya bisa terjun
langsung ke dalam komunitas masyarakatnya, berdialog dengan pemangku adatnya,
serta mempelajari secara langsung hal-hal yang dapat menjadi inspirasi untuk
mengangkat / menerapkan kebudayaan khas Indonesia ke dalam busana fashion yang
dipakai masyarakat luas.
6.
Membuat tempat pelatihan gratis untuk wanita
dengan keadaan ekonomi menengah kebawah serta di daerah terpencil
Pelatihan yang dimakhsud lebih
mengarah kepada keterampilan-keterampilan yang dapat digunakan untuk membantu
memandirikan kaum hawa di bidang financial. Keterampilan ini bisa dalam bentuk
kursus menjahit, mendaur sampah menjadi hiasan / mainan, kursus mengetik, dan
lain sebagainya.
*maaf atas keterlambatan, lupa di post kan*
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire